Pages

Rabu, 05 September 2018

SEJARAH & TEKNIK - TEKNIK DASAR PADA CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET













      Sebuah cabang olahraga tidak dapat berjalan langgeng tanpa sistem yang diwadahi oleh sebuah organisasi, termasuk Basket. Setidaknya, ada tiga induk organisasi bola basket yang perlu kita kenal: FIBA, PERBASI, dan NBA.

Semua cabang olahraga pasti memiliki sebuah induk organisasi yang menaungi seluruh kegiatan dalam olahraga tersebut. Tak terkecuali dalam cabang olahraga bola basket.
Induk organisasi ini merupakan wadah untuk mengelola beragam kegiatan yang bersangkutan dengan basket, agar olahraga ini bisa tetap eksis. Induk organisasi bola basket ini boleh dibilang mengatur semuanya, mulai dari hak dan kewajiban atlet, pengelolaan kejuaraan dan liga, sertifikasi pelatih, sampai sistem peraturan dari permainan bola basket itu sendiri.
Lalu sebenarnya apa dan siapa saja sih organisasi yang memegang dan mengatur jalannya cabang olahraga bola basket di dunia ini? Nah, dalam artikel ini, kita akan coba mengenal lebih dekat tentang induk organisasi bola basket ternama yang ada di dunia, serta di Indonesia.
Setidaknya ada tiga induk organisasi bola basket yang perlu kita kenal:
1. Yang pertama tentu saja induk organisasi bola basket internasional, yang bernama FIBA (Fédération Internationale de Basketball Amateur).
2. Kedua, yang berlaku di Indonesia sendiri, yaitu PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
3. Terakhir, induk organisasi negara asal olahraga basket, Amerika Serikat. Di sana ada NBA (National Basketball Association) sebagai induk organisasinya.

1. FIBA

Fédération Internationale de Basketball (FIBA) atau Federasi Basket Internasional adalah badan internasional pengatur bola basket yang bermarkas di Jenewa, Swiss. FIBA didirikan pada tanggal 18 Juni 1932 dengan nama Fédération Internationale de Basketball Amateur.






Induk Organisasi Bola Basket - Logo FIBA (International Basketball Federation logo)
Logo FIBA
Beberapa negara yang turut serta menjadi pendirinya adalah Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Latvia, Italia, Rumania, dan Swiss.
FIBA menggelar berbagai kejuaran bola basket internasional sepeti, kejuaraan dunia FIBA (kejuaraan antar negara), Kejuaraan dunia FIBA antar klub, dan kejuaraan bola basket Olimpiade.
FIBA pertama kali menyelenggarakan Kejuaraan Dunia FIBA khusus laki-laki pada tahun 1950, menyusul kemudian Kejuaraan Dunia khusus wanita pada tahun 1953. Selepas itu, kedua kejuaraan ini lalu diselenggarakan setiap empat tahun sekali hingga sekarang, di tahun yang berbeda dengan penyelenggaraan Olimpiade.
Ada cerita unik tersendiri di Olimpiade bola basket. Pada awalnya, FIBA memberikan aturan khusus yang mengatur bahwa pemain yang boleh berkompetisi di turnamen Olimpiade basket hanyalah pemain berlevel amatir, namun sejak tahun 1989, FIBA mulai memberi kesempatan bagi para pemain profesional untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Ini membuat pemain-pemain dari NBA di Amerika Serikat hingga pemain-pemain pro di Euroleague mampu memperkuat negaranya di Olimpiade.
Keputusan ini menjadikan negara Amerika Serikat, Spanyol, Lithuania, Jerman, Prancis, dan Argentina menguasai pergelaran Olimpiade karena banyaknya pemain mereka yang berkompetisi di kedua liga tersebut.
Cerita unik lain tentang FIBA adalah tentang kepindahan markas mereka. Meskipun sejak awal bermarkas di Jenewa, Swiss, pada tahun 1957 mereka pernah menggeser markasnya ke Munich. Sampai pada akhirnya FIBA kembali lagi ke pusatnya di Jenewa pada tahun 2002.






Induk Organisasi Bola Basket - Horacio Muratore Presiden FIBA
Horacio Muratore (Foto: FIBA)
Saat ini, FIBA dipimpin oleh Horacio Muratore, pria asal Argentina yang dulu sempat menjabat sebagai Presiden FIBA benua Amerika pada tahun 2009-2014. Muratore didapuk menjadi Presiden FIBA dunia di tahun 2014 lewat suara mutlak 100% (unanimous decision) pada Kongres FIBA yang digelar di Sevilla.
Beragam update terbaru soal turnamen bola basket, informasi kejuaraan, sejarah, hingga susunan kepengurusan FIBA dapat dilihat di situs resminya: FIBA.COM.

2. PERBASI

Di Indonesia sendiri, kita mengenal induk organisasi bernama PERBASI. PERBASI adalah singkatan dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia, dan merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia.
Sejarah PERBASI dimulai pada tahun 1951. Kala itu, Indonesia belum memiliki induk organisasi yang menaungi permainan bola basket. Padahal, permainan ini mulai naik pamor, terutama di kalangan warga keturunan Tionghoa. Hal ini tak lepas dari masuknya permainan bola basket dari para imigran negeri Tirai Bambu.
Melihat perlunya sebuah induk organisasi resmi untuk mengembangkan olahraga basket lebih lanjut, Raden Maladi (kiper legendaris sekaligus eks kapten timnas sepakbola Indonesia pertama) yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pun turun tangan. Ia menugaskan Tony Wen dan Wim Latumeten  untuk menyusun dan membentuk sebuah induk organisasi untuk olahraga bola basket di Indonesia.






Induk Organisasi Bola Basket - Raden Maladi
Raden Maladi (Foto: WIkipedia)
Atas prakarsa kedua tokoh penting ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 akhirnya dibentuklah sebuah organisasi yang dinamakan sebagai “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia” dan disingkat sebagai Perbasi. Dalam susunan pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen didapuk sebagai Ketuanya, dengan Wim Latumeten bertugas sebagai Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA.
Kemudian pada tahun 1955, nama PERBASI kemudian diubah, disesuaikan dengan perbendaharaan kata di bahasa Indonesia. Kata “Basketball” pun dibuang, dan nama PERBASI disulap menjadi “Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia” dengan tetap mempertahankan singkatan Perbasi.






Induk Organisasi Bola Basket - Logo PERBASI
Logo PERBASI
Sebagai induk organisasi, PERBASI berperan sangat penting dalam kemajuan bola basket indonesia. Namun demikian, pada awalnya kehadiran PERBASI sempat ditolak, justru oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang kala itu sangat mengakar dengan basket.
Karena sebelumnya telah terbentuk beberapa yayasan dan klub berbasis persaudaraan, warga keturunan Tionghoa pada awalnya menganggap kehadiran PERBASI tidak terlalu penting, sehingga mereka pun tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI pun menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh para peserta dari beberapa kota besar di pulau Jawa: Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung.
Konferensi tersebut menghasilkan keputusan penting, yaitu menyatakan bahwa PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga bola basket di Indonesia, dan semua yayasan maupun klub yang telah terbentuk sebelumnya akan bernaung di bawah PERBASI.
Selain kepengurusan organisasi dan kejuaraan, PERBASI juga mengatur sistem pembinaan pemain muda. Pembinaan pemain muda dilakukan PERBASI dengan berbagai cara. Salah satunya tentu dengan mengadakan turnamen untuk level pemuda (meskipun sekarang sudah lebih banyak dilakukan oleh DBL dan Jawa Pos Group) Selain itu, dikenal pula adanya Kejuaraan Nasional Bola Basket Antar Perkumpulan.
Di samping itu, berawal dari keputusan Kongres PERBASI ke VIII pada Tahun 1981, mulai tahun 1982 PERBASI mencoba menggelar Kompetisi Bola Basket Utama alias KOBATAMA yang diikuti beberapa yayasan dan klub basket terkemuka di Pulau Jawa. Kompetisi ini di kemudian hari dianggap sebagai awal pembaharuan dalam pembinaan bola Basket Indonesia.
Tanggal 3 April 1982 menjadi titik awal bagi sejarah kompetisi bola basket di Indonesia. Di tanggal inilah, KOBATAMA menggelar pertandingan pertamanya, yaitu antara klub Rajawali Jakarta menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta. Di musim pertamanya, Indonesia Muda Jakarta menjadi tim pertama yang menyabet gelar juara KOBATAMA.
Keberadaan KOBATAMA sendiri berlangsung kurang lebih 28 tahun. KOBATAMA tetap menjadi kompetisi liga dengan status level amatir hingga kemudian terpaksa dibubarkan di tahun 2010. Bahkan, status amatir tersebut tetap dipertahankan meskipun pada tahun 2003 PERBASI mulai menggelar liga berkelas profesional yang diberi nama IBL (Indonesian Basketball League).
IBL sempat berubah nama menjadi NBL pada musim 2010, ketika PERBASI meneken kontrak kerjasama lima tahun dengan promotor DBL Indonesia (Development Basketball League, dulunya Deteksi Basketball League milik Jawa Pos Group) di bawah asuhan Azrul Ananda, putra dari Dahlan Iskan.
Liga bola basket nasional pun boleh dibilang sempat berada di era keemasannya secara pengelolaan pada periode 2010-2015 ini, dengan sajian entertainment yang membuatnya seakan menjadi NBA versi Indonesia.
Saat ini, PERBASI dipimpin oleh Danny Kosasih yang menjabat sejak tahun 2015.






Induk Organisasi Bola Basket -Azrul Ananda
Azrul Ananda (Foto: Majalah SWA)
Beragam update terbaru soal turnamen bola basket, informasi kejuaraan, sejarah, hingga susunan kepengurusan PERBASI dapat dilihat di situs resminya:

3. NBA

Induk organisasi bola basket ketiga yang mungkin perlu kita ketahui adalah NBA, alias National Basketball Association.
NBA merupakan induk organisasi bola basket pria di Amerika Serikat. Mereka juga lah yang menyelenggarakan liga basket NBA yang ada di Amerika Serikat. Liga basket NBA ini bisa kita bilang sebagai kiblatnya olahraga bola basket di seluruh dunia, karena merupakan liga basket dengan hype terbesar dan kualitas permainan tertinggi di dunia.






Induk Organisasi Bola Basket - Logo NBA
Logo NBA
NBA dibentuk pertama kalinya pada tanggal 6 Juni, 1946 di kota New York. Pada awalnya, organisasi ini tidak bernama NBA, namun justru BAA, yang merupakan singkatan dari nama Basketball Association of America.
Baru kemudian pada tanggal 3 Agustus 1949, BAA berubah nama menjadi National Basketball Association, hal ini dipicu oleh kesepakatan merger dengan sesama lembaga basket lainnya: National Basketball League (NBL).
Sejak tahun 2014 (tanggal 1 Februari), NBA dipimpin oleh seorang pria berkacamata bernama Adam Silver selaku commisioner. Silver menggantikan komisioner sebelumnya, David Stern, yang  telah 30 tahun menjabat sejak tahun 1984.






Induk Organisasi Bola Basket - Adam Silver
Adam Silver (Foto: Andy Lyons/Getty Images)
Dalam menyelenggarakan pembinaan pemain, NBA bekerjasama dengan badan organisasi lainnya yang bernama NCAA (National Collegiate Athletic Association). NCAA merupakan badan yang memiliki hak pengelolaan turnamen olahraga level kampus, termasuk turnamen basket NCAA (seperti LIBAMA di Indonesia). Pemain yang mentas dari kampusnya, terutama dari turnamen NCAA, bisa memilih untuk mengikuti NBA Draft (pemilihan rookie yang akan diambil ke dalam roster tim NBA), sehingga regenerasi pemain basket terus berlangsung.
Untuk pengelolaan liga bola basketnya, NBA menerapkan sistem yang nampak cukup unik, namun sebenarnya lazim digunakan di beragam cabang olahraga khas Amerika Serikat (seperti Hoki, American Football, dan Baseball).
Dengan 30 tim yang ikut serta dalam kompetisinya (29 tim di area Amerika Serikat dan 1 tim di area Kanada), NBA membagi tim-tim tersebut menjadi 2 wilayah, yaitu wilayah Timur (Eastern Conference) sebanyak 15 tim dan wilayah Barat (Western Conference) 15 tim sesuai dengan lokasi masing-masing tim.
Setiap tim akan bermain sebanyak total 82 kali dalam satu musim reguler, kemudian di akhir musim akan diambil 8 tim terbaik dari kedua wilayah untuk mengikuti babak PlayOff.
Babak PlayOffs berlangsung sama seperti babak Knock Out dalam kejuaraan di sepak bola, namun dengan sistem pertandingan Best of 7, yaitu kedua tim harus bertanding sebanyak 7 kali atau minimal memenangkan 4 pertandingan agar bisa melanjutkan ke babak selanjutnya.






Induk Organisasi Bola Basket - Playoff Picture
Contoh Babak Playoff
Tim yang memenangkan babak PlayOffs akan melanjutkan langkahnya hingga didapat Best of East dan Best of West.
Kedua tim tersebut akan bertanding di pertandingan yang bertajuk NBA FINALS untuk memperebutkan trofi yang dinamakan Larry O’Brien Trophy.
Beragam update terbaru soal turnamen bola basket, informasi kejuaraan, sejarah, hingga susunan kepengurusan NBA dapat dilihat di situs resminya: NBA.COM.

Keberadaan induk organisasi bola basket memang sangat penting. Selain sebagai wadah bagi olahraga tersebut untuk tetap eksis di dunia olahraga, ia juga mengatur, mengelola, dan mengadakan kejuaran untuk perkembangannya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar